Leuwi Jurig menjadi salah satu obyek wisata yang menjadi kebanggaan warga Bungbulan, Garut, Jawa Barat.
Bagaimana tidak, mata air jernih yang diapit oleh tebing-tebing tinggi tersebut sekilas terlihat bak Grand Canyon.
Banyak wisatawan yang penasaran dengan sungai yang memiliki panjang kurang lebih 500 meter ini.
Meski lokasinya cukup susah dijangkau, namun tidak menjadi halangan para backpacker untuk mengunjunginya.
Wisata Leuwi Jurig
Leuwi Jurig merupakan nama yang diberikan oleh warga sekitar dalam bahasa Sunda. Kata ‘Leuwi’ sendiri memiliki makna sungai atau cekungan yang cukup dalam.
Sedangkan ‘Jurig’ mempunyai arti yang bisa membuat bulu kuduk berdiri yaitu setan.
Bukan tanpa alasan, nama tersebut diberikan lantaran menurut penuturan warga sekitar banyak terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa di sini.
Terlepas dari tragedy Leuwi Jurig yang beredar, pemandangan yang ada di lokasi wisata sangatlah mempesona.
Leuwi Jurig Bungbulan bagaikan surga dunia yang tersembunyi di balik tebing karang yang tinggi. Warna airnya terlihat lebih hijau dan tenang karena kedalaman Leuwi Jurig memang lebih dari 10 meter.
Meskipun indah dan mempesona, pengunjung harus berhati-hati terutama yang tidak bisa berenang.
Pinggiran sungai terdapat bebatuan besar yang bisa menjadi pijakan untuk berselfie atau sekedar bermain air sambil menikmati keindahan alamnya.
Harga Tiket Masuk Leuwi Jurig
Tiket masuk yang harus dibayarkan untuk menikmati keindahan alam bak Grand Canyon tidaklah mahal.
Malahan, pengunjung hanya diwajibkan membayar Rp 2.000 rupiah saja. Nominal tersebut sudah termasuk dalam biaya parkir bagi yang membawa kendaraan bermotor.
Alamat Leuwi Jurig
Curug Leuwi Jurig berlokasi di Provinsi Jawa Barat. Tepatnya berada di desa Bojong, Kecamatan Bungbulan, Kabupaten Garut.
Bagi pengunjung yang belum pernah bertandang ke tempat ini, sebaiknya meminta petunjuk warga sekitar atau memanfaatkan aplikasi GPS.
Titik lokasi desa Bojong tak jauh dari Sasak Rampit. Terdapat sebuah jembatan Leuwi Jurig sebagai jalan utama menuju lokasi wisata yang letaknya mudah dicari.
Dibutuhkan kehati-hatian saat melintasi jembatan tersebut karena jalannya cukup terjal dan landai.
Jam Operasional Leuwi Jurig
Wisata alam yang satu ini dibuka untuk umum setiap hari dari Senin-Minggu. Sebenarnya tidak ada batasan waktu bagi pengunjung yang ingin datang ke tempat ini.
Hanya saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengunjung sebaiknya datang sebelum matahari terbenam.
Biasanya pihak swadaya masyarakat membatasi hanya sampai jam 5 atau 6 sore saja.
Pagi atau sore hari menjadi waktu yang paling tepat untuk berkunjung karena cuacanya lebih sejuk dan tidak terik.
Fasilitas Leuwi Jurig
Bukannya tidak terurus, namun memang kondisi wisata bandung pemandian ini masih memiliki fasilitas umum yang minim.
Hanya tersedia area parkir untuk pengunjung yang membawa kendaraan bermotor.
Bahkan karena seringnya Leuwi Jurig memakan korban, pernah ada inisiatif dari masyarakat sekitar untuk menutup area wisata eksotis ini.
Namun, obyek wisata Leuwi Jurig ditutup hanya dalam waktu sementara saja sesaat setelah terjadi kecelakaan. Setelah itu, pemandian kembali dibuka untuk umum.
Mitos Leuwi Jurig
Misteri Leuwi Jurig selalu terngiang di benak setiap masyarakat Bungbulan. Kesan bahwa Leuwi Jurig angker dan mistis begitu kental hingga sekarang.
Oleh karenanya, pengunjung dihimbau untuk ekstra waspada dan hati-hati terutama saat melintasi jembatan utama yang letaknya di atas tebing sungai.
Beradsarkan mitos yang beredar, para penghuni sungai ini selalu meminta tumbal berupa nyawa. Korban Leuwi Jurig yang telah tercatat tidak hanya karena kecelakaan lalu lintas yang ada di jembatan saja.
Lebih dari itu, korban meninggal juga disebabkan karena tenggelam di perairan yang cukup dalam ini.
Leuwi Jurig memiliki permukaan air yang sangat tenang. Namun siapa sangka jika arus yang ada di bagian bawah atau dasar sungai terkadang cukup deras.
Tak heran jika para pengunjung yang tidak bisa berenang dilarang keras untuk mandi di area wisata ini.
Cukup dengan mengambil gambar yang instagramable saja di dekat sungai.
Jika kurang puas, sebaiknya membawa pelampung sendiri untuk melintasi indahnya sungai.
