Observatorium Bosscha

Tutup sementara

Siapa yang sudah pernah berkunjung ke Bandung? Jika sudah tentu Anda sudah tidak asing dengan objek wisata Observatorium Bosscha.

Kota Bandung tidak hanya terkenal akan wisata alamnya yang indah dan menarik, tetapi juga memiliki banyak wisata buatan yang keren.

Salah satu objek wisata yang sangat terkenal dan selalu ramai dikunjungi wisatawan adalah Observatorium Bosscha yang merupakan lembaga riset ilmu astronomi.

Sehingga dengan berkunjung ke tempat tersebut, Anda bisa menambah wawasan pengetahuan.

Nah bagi Anda yang penasaran tentang objek wisata ini, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Sejarah Wisata Observatorium Bosscha Bandung

sejarah observatorium bosscha
pesona.travel

Dahulunya observatorium bosscha dibuat oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV), yang diberi nama Bosscha Sterrenwacht.

Nama Bosscha sendiri diambil dari seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, yakni Karel Albert Rudolf Bosscha.

Observatorium ini mulai dibangun pada tahun 1923 dan selesai dibangun pada tahun 1928. Observatorium Bosscha pertama kali dipublikasi secara internasional pada tahun 1933.

Namun, ketika terjadi perang dunia yang ke 2, observasi yang dilakukan di observatorium tersebut terpaksa diberhentikan.

Selanjutnya, pada 17 Oktober 1951, Observatorium tersebut diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Kemudian pada tahun 1959, Institut Teknologi Bandung dibangun dan menjadikan Observatorium Bosscha sebagai bagian dari ITB.

Sejak saat itulah, Bosscha beralih fungsi menjadi lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Selain itu, Bosscha juga digunakan oleh para peneliti maupun mahasiswa luar untuk mengobservasi astronomi.

Pada tahun 2004, Observatorium Bosscha resmi menjadi Benda Cagar Budaya oleh pemerintah. Yang mana telah dilindungi oleh UU. No. 2 tahun 1992.

Dilanjutkan pada tahun 2008, pemerintah menetapkan observatorium tersebut sebagai objek Vital Nasional yang harus dilindungi.

Tiket Masuk Wisata Observatorium Bosscha Bandung

tiket masuk observatorium bosscha
bataritours.com

Untuk masuk ke kawasan wisata Observatorium Bosscha, pengunjung diharuskan untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang.

Sedangkan bagi kunjungan malam akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 20.000 per orang.

Tentu saja biaya tersebut sangat terjangkau sekali, bukan? Selain berwisata, Anda juga bisa menambah wawasan ketika mengunjungi tempat wisata yang satu ini.

Jadi jangan lupa untuk mengajak semua keluarga dan sahabat saat berkunjung ke sana ya!

Lokasi Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha terletak di Jalan Peneropongan Bintang No 45, Lembang, kabupaten Bandung Barat.

Untuk menuju ke lokasi observatorium tersebut, tersedia beberapa alternative transportasi untuk digunakan, yaitu dengan kendaraan pribadi melalui Jl. Setiabudi Bandung.

Sedangkan untuk angkutan umum bisa dari Stasiun Hall Bandung menuju Lembang, dan turun di gerbang bawah observatorium.

Jam Operasional Observatorium Bosscha

jam buka observatorium bosscha
flickr.com

Sebelum berkunjung ke Observatorium Bosscha, Anda harus mengetahui jam operasional dari tempat tersebut.

Agar ketika Anda berkunjung ke sana, Observatorium tersebut tidak sedang tutup.

Observatorium Bosscha buka setiap hari kecuali hari Minggu dan Senin, dengan jam buka pukul 09:00 WIB dan tutup pada pukul 14:30 WIB.

Untuk kunjungan malam, hanya tersedia 3 malam setiap bulannya mulai dari April hingga Oktober dengan jam buka pukuk 17:00 WIB dan tutup pada pukul 20:00 WIB.

Penggunaan Observatorium Bosscha

penggunaan observatorium bosscha
jejakpiknik.com

Observatorium tersebut digunakan sebagai tempat belajar dan meneliti benda-benda langit oleh mahasiswa maupun peneliti.

Namun kini, observatorium tersebut tidak hanya digunakan oleh mahasiswa ataupun peneliti saja, namun juga masyarakat luas yang ingin mengetahui tentang ilmu astronomi.

Lalu ada berapa teleskop di Observatorium Bosscha? Di Observatorium Bosscha terdapat lima teleskop besar yang berfungsi untuk mengamati benda-benda langit, yakni Teleskop Refraktor Ganda Zeiss.

Yang terdiri atas teleskop utama berdiameter 60cm dengan panjang focus hampir 11 meter, dan teleskop pencari berdiameter 40cm.

Selanjutnya ada teleskop Schmidt Bima Sakti yang berdiameter 51cm dan panjang focus 127cm. Lalu ada teleskop Refraktor Bamberg yang berdiameter 37cm dengan panjang focus 7  meter.

Tidak hanya itu saja, masih ada teleskop GOTO dengan diameter utama 45cm.

Kemudian ada Teleskop Refraktor Uniton dengan lensa berdiameter 102mm dengan panjang focus 1500mm. Terakhir, teleskop radio 2.3m yang merupakan instrument radio jenis Small Radio Telescope.

Ancaman apa yang dihadapi Observatorium Bosscha? Dikarenakan cuaca dan polusi, tidak menjadikan Lembang sebagai tempat terbaik untuk mengamati bintang dan benda-benda langit lainnya.

Hal inilah yang menjadi ancaman utama keberadaan dari Observatorium Bosscha.

Sebab, kini yang terlihat hanyalah bintang yang memiliki sinar terang, sedangkan untuk bintang yang memiliki sinar redup tidak akan terlihat.

Oleh karena itu, sebagian besar peneliti dan pemerintah berencana untuk memindahkan Observatorium Bosscha ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Karena daerah tersebut dianggap sebagai kawasan yang cukup minim polusi, sehingga tidak mengganggu pengamatan terhadap benda langit.

Itulah seputar informasi terkait Observatorium Bosscha. Dengan mengetahui beberapa informasi tadi, diharapkan masyarakat Indonesia menjadi tertarik untuk belajar tentang ilmu Astronomi.

Sehingga, masyarakat dapat memprediksi hal-hal apakah yang akan terjadi, seperti pergeseran benda-benda langit, curah hujan yang tidak menentu, dan lain sebagainya.

Yuk ajak semua keluarga berkunjung ke destinasi wisata Bandung sekitar lembang sekarang juga!

Click to rate this post!
[Total: 1 Average: 5]

Leave a Comment

Tutup Iklan